Menanggapi melemahnya nilai tukar won terhadap dolar AS baru-baru ini, pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) beranggapan bahwa volatilitas valuta asing tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap ekonomi Korea Selatan.
Tanggapan tersebut disampaikan oleh Direktur IMF untuk Asia-Pasifik, Krishna Srinivasan, pada konferensi pers mengenai prospek ekonomi wilayah Asia-Pasifik pada hari Kamis (18/4).
Direktur Srinivasan menjelaskan bahwa volatilitas nilai tukar tersebut tidak akan memberikan pengaruh signifikan mengingat terbatasnya currency mismatch dan kemungkinan inflasi yang terkendali.
Currency mismatch terjadi saat utang negara didominasi oleh mata uang asing sementara aset negara didominasi oleh mata uang lokal, yang menyebabkan bertambahnya beban utang negara saat nilai mata uang lokal melemah.
Srinivasan menekankan bahwa kebijakan moneter Korsel harus berfokus pada inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi hingga inflasi turun ke level yang ditargetkan.