Presiden Yoon Suk Yeol dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengadopsi pernyataan bersama tentang upaya untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa (24/10), kedua pemimpin sepakat untuk lebih memperkuat dan mengembangkan kemitraan strategis yang berwawasan masa depan antara kedua negara.

Pernyataan tersebut menetapkan bahwa kedua belah pihak akan menandatangani nota kesepahaman tentang pengoperasian komite kemitraan strategis bersama, dan konsultasi erat dalam pelaksanaan rencana pembangunan nasional "Visi 2030" negara Timur Tengah tersebut.

Dalam pernyataan bersama pertama antara kedua negara sejak tahun 1980 silam, kedua belah pihak juga sepakat untuk memperluas cakupan investasi di bidang perdagangan, konstruksi dan infrastruktur, pertahanan dan industri persenjataan, energi dan iklim serta pertukaran budaya dan personil.

Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai isu keamanan global seperti konflik bersenjata antara Israel dan Hamas, perang Rusia di Ukraina dan isu nuklir Korea Utara.

Mengenai konflik Israel-Hamas, kedua pihak menyuarakan penentangan atas penyerangan terhadap warga sipil dengan cara apapun dan sepakat untuk bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat bagi warga sipil.

Mengenai kondisi keamanan di Semenanjung Korea, Yoon dan Putra Mahkota mengutuk semua pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk memblokir proliferasi senjata pemusnah massal.