Menjelang satu tahun tragedi Itaewon, pihak keluarga korban yang ditinggalkan dari 159 orang korban, mengumumkan periode pekan berkabung untuk mengenang para korban selama dua pekan mulai hari Senin (16/10), dan berharap UU Khusus Tragedi Itaewon dapat diloloskan di Majelis Nasional Korea Selatan pada tahun ini.  

Keluarga korban yang ditinggalkan tampak berada di depan altar penghormatan di depan alun-alun Seoul dengan meletakkan karangan bunga. 

Asosiasi Keluarga Korban mengumumkan periode mengenang tragedi Itaewon sampai tanggal 29 Oktober mendatang. 

Selama periode tersebut, mereka menggelar upacara untuk mengenang para korban setiap malam, dan berbagi waktu melalui pemutaran film dokumenter, pertemuan dengan kalangan muda, dan lainnya agar tidak melupakan hal yang terjadi pada hari tragedi itu. 

Keluarga korban juga mendesak parlemen untuk segera meloloskan UU Khusus Tragedi Itaewon.

UU tersebut telah diloloskan di komisi administrasi publik dan keamanan pada bulan Agustus lalu, namun pemeriksaan oleh komite yudisial belum dilaksanakan. 

Di tempat tragedi Itaewon, jalan untuk kenangan dan keselamatan tengah dibentuk. Pembentukan jalan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah kota Seoul atas permintaan dari para keluarga korban. 

Wali Kota Seoul Oh Se-hoon mengatakan bahwa ia sering bertemu dengan para keluarga yang ditinggalkan dan mengizinkan pembentukan jalan untuk kenangan dan keselamatan. 

Namun, Oh mengatakan bahwa ia akan berupaya agar keluarga yang ditinggalkan dapat membongkar altar penghormatan.