Mengenai melemahnya nilai tukar mata uang won terhadap dolar belakangan ini, Gubernur Bank Sentral Korea (BOK) Rhee Chang-yong mengakui pergerakan pasar saat ini sebagai hal yang berlebihan dan mengatakan akan menanggapinya jika volatilitas terus berlanjut di pasar valuta asing. 

Gubernur Rhee membuat pernyataan tersebut pada hari Rabu (17/04) dalam sebuah wawancara dengan CNBC saat mengunjungi Washington D.C., Amerika Serikat, untuk menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20.  

Rhee menuturukan bahwa penurunan won disebabkan oleh apresiasi dolar AS, bahkan faktor geopolitik, bersama melemahnya mata uang negara-negara tetangga seperti China dan Jepang.

Selanjutnya, Gubernur BOK menegaskan kesediaan bank tersebut untuk menstabilkan pasar valuta asing, dengan mengatakan bahwa bank tersebut memiliki kemampuan dan metode yang cukup untuk menstabilkan pasar jika diperlukan.

Sebelumnya pada hari Selasa (16/04), BOK dan Kementerian Keuangan Korea Selatan secara resmi melakukan intervensi lisan terhadap pelemahan tajam won serta berkomitmen untuk tetap waspada dan memantau dengan cermat perkembangan situasinya.