Presiden Yoon Suk-yeol menegaskan bahwa anggapan Korea Utara dapat menundukkan Korea Selatan melalui serangkaian provokasi dan ancaman adalah sebuah kesalahan besar.
Dalam sambutannya di upacara peringatan 'Hari Penjagaan Laut Barat' yang ke-9 yang berlangsung di Pangkalan Angkatan Laut ke-2 di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi hari Jumat (22/3), Presiden Yoon menyatakan kesiapan militer dalam menghadapi segala bentuk provokasi dengan respons yang cepat dan signifikan dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat Korea Selatan.
Presiden Yoon juga menyatakan bahwa tindakan provokasi Korea Utara sebelumnya adalah tindakan kejam yang tidak boleh dimaafkan dengan menyinggung beberapa insiden yang telah terjadi sebelumnya, seperti Pertempuran Kedua Yeonpyeong, insiden penembakan kapal Cheonan, dan provokasi penembakan di pulau Yeonpyeong-do.
Ditambahkan bahwa Korea Utara terus mengancam keamanan Laut Barat dan Korea Selatan, dengan melakukan ratusan tembakan artileri sejak awal tahun ini, dan secara terbuka menyatakan Korea Selatan sebagai 'musuh utama pertama' dan 'musuh abadi'.
Lebih lanjut, Presiden Yoon menegaskan bahwa Korea Selatan tidak akan ragu dalam menanggapi provokasi Korea Utara dengan tindakan keras dan memperkuat aliansi keamanan Korea Selatan-AS dan kerjasama keamanan Korea Selatan-AS-Jepang.
Disebutkan pula, dengan mempererat solidaritas dengan negara-negara sekutu lainnya Pemerintah Korea Selatan terus menjaga keamanan nasional dan stabilitas regional.
Mengakhiri pidatonya, Presiden Yoon berkomitmen untuk mendukung para prajurit yang terluka dalam bertugas untuk keamanan negara dan keluarga dari mereka yang telah gugur, dan mengupayakan supaya para pahlawan pembela negara dapat dihargai dan diingat oleh negara.