Pengorbit bulan pertama Korea Selatan, Danuri menjalankan misinya dengan mengorbit bulan tanpa henti.

Menjalang hari raya Chuseok pada hari purnama bulan Agustus kalender lunar, Danuri memotret bumi dari orbit bulan dengan kamera resolusi tinggi.

Danuri yang meninggalkan bumi pada Agustus tahun lalu tiba di orbit bulan pada akhir tahun lalu setelah menempuh jarak sekitar 5,94 juta kilometer dalam 145 hari.

Berkat penghematan bahan bakar dengan merancang lintasan yang hampir tanpa kesalahan, periode misi Danuri diperpanjang dua tahun hingga tahun 2025.

Danuri sedang mengorbit bulan 12 kali sehari dan memeriksa seluk-beluk permukaan bulan 24 jam sehari. Baru baru ini, Danuri menangkap citra pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 milik India, yang mendarat di kutub selatan bulan untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia. 

Menurut Institut Riset Luar Angkasa Korea (KARI), Danuri mengambil lebih dari 3.500 gambar detail permukaan bulan dan berencana menggunakannya sebagai data untuk penelitian lebih lanjut mengenai bagian bulan mana yang paling cocok untuk calon pendaratan.

Meskipun keberhasilan perjalanan kendaraan luar angkasa pertama Korea Selatan di luar lingkup gravitasi bumi mendapatkan respons positif dari luar negeri, namun masih jauh untuk mendarat di bulan setelah mengeksplorasi bulan.

Amerika Serikat (AS), Rusia, Cina, India, dan Jepang baru-baru ini diketahui meluncurkan lander pendarat pesawat ruang angkasa, dan AS yang sedang mempersiapkan lander pendarat pesawat ruang angkasa berawak 50 tahun setelah Apollo.

Pemerintah Korea Selatan sedang memperiapkan peluncuran lander pendarat pesawat ruang angkasa pada tahun 2032 dengan investasi mencapai 600 miliar won.