Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Wisata

Kuil Jingwansa

2018-11-15

© templestay

Kuil Jingwansa merupakan salah satu kuil agama Buddha yang berlokasi di bagian barat laut kota Seoul.


Untuk menuju tempat ini kita akan naik subway jalur 3 berwarna jingga ke jurusan Daehwa kemudian turun di Stasiun Yeonsinnae. Dari sini kita harus naik bus untuk menuju ke Kuil Jingwansa. Kita keluar dari pintu 3 stasiun kemudian berjalan lurus sekitar 10 meter ke halte bus. Di situ naik bus bernomor 7211 dan turun halte SMA Hana. Perjalanan dengan bus itu memakan waktu sekitar 5 menit.


Di seberang jalan kita bisa melihat sebuah papan yang menunjukkan arah ke Kuil Jingwansa. Setelah berjalan kaki 500 meter dengan mengikuti arah yang ditunjukkan, akhirnya kita sampai di Kuil Jingwansa.


Kuil Jingwansa dibangun oleh raja Hyeonjong di Kerajaan Koryeo untuk membalas budi kepada biksu bernama Jingwan yang menyelamatkan nyawa raja Hyeonjong.


© templestay

Setelah menjadi raja, Hyeonjong selalu terancam bahaya karena para pemberontak yang ingin merebut kedudukan pemerintahan. Raja akhirnya ditahan di dalam sebuah kuil. Biksu Jingwan yang sudah mengetahui penahanan tersebut kemudian membantu raja Hyeonjong melarikan diri. Raja Hyeonjong akhirnya membalas budi biksu Jingwan dengan membuat sebuah kuil dan menamainya Kuil Jingwan.


Kuil ini sempat rusak karena dibom pada Perang Korea dan sudah lama tidak dipelihara. Pada tahun 1963 seorang biksu wanita melakukan pemulihan kuil itu. Sejak saat itu kuil Jingwansa ini menjadi kuil khusus biksu wanita.


Bangunan kuil Jingwansa tidak begitu besar namun indah dengan ukiran dan lukisan bunga yang berwarna-warni. Sebagian bangunan di kuil ini dibangun pada zaman Dinasti Joseon karena raja-raja di Dinasti Joseon gemar mengunjungi kuil Jingwansa yang tekenal sebagai kuil penyelamat raja.


Bangunan yang dibuat di Dinasti Joseon didaftarkan sebagai aset budaya pemerintah Seoul karena dianggap sebagai data penting untuk memahami kepercayaan rakyat dan gaya arsitektur dari akhir zaman dinasti Joseon. 


Pada tahun 2009, sekitar 50 jenis data sejarah terkait gerakan kemerdekaan bangsa Korea dari penjajahan Jepang ditemukan di Kuil Jingwansa ini. 


Kuil Jingwansa ini juga terkenal karena sering mengadakan upacara ritual bernama Suryukje yang bertujuan untuk menenangkan roh-roh yang tersesat di darat dan laut, yang tidak pergi ke akhirat.


Di dalam Kuil Jingwansa ada sebuah kafe kecil Seongsisanrim yang menjual aneka ragam teh tradisional Korea. Setelah melihat-lihat kuil, para pengunjung dapat menikmati suasana tenang di dalam kuil sambil meminum minuman di kafe itu.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >