Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Asadal dan Asanyeo

2018-10-10

ⓒ Getty Images Bank

Alkisah pada zaman dahulu kala hiduplah sepasang suami istri di Kerajaan Baekje.


Sang suami bernama Asadal dan istrinya bernama Asanyeo.


Pasangan ini sehari-hari hidup dari hasil jerih payah Asadal bekerja.


Asadal bekerja sebagai tukang batu dan selalu membuat pagoda dengan bentuk yang indah.


Pada suatu hari Asadal diminta untuk membangun sebuah menara di kuil budha Bulguksa. 


Asadal harus meninggalkan istrinya untuk melakukan pekerjaan di Kerajaan Silla.


Asadal : Istriku, aku harus pergi ke Seorabeol untuk membuat menara di kuil Bulguksa. Aku akan segera pulang setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.


Asanyeo : Iya, suamiku. Aku akan menunggumu pulang. Cepat kembali, ya.


Asadal akhirnya tiba di Seorabeol, ibu kota Kerajaan Shilla, sementara Asanyeo menunggunya dengan sabar.


Meskipun demikian, tiga tahun berlalu, namun Asadal belum kembali dan tidak memberikan kabar apapun.


Asanyeo : Waktu sudah lama berganti, mengapa suamiku belum kebali? Saya cemas. Apa saya harus pergi mencarinya?


Akhirnya Asanyeo yang sangat merindukan Asadal membulatkan tekad untuk pergi ke Kuil Bulguksa.


Karena belum pernah mengunjungi wilayah Shilla, Asanyeo harus bertanya kepada banyak orang di mana suaminya berada.


Sampai akhirnya, ia tiba di depan sebuah pintu kuil.


Namun, Asanyeo tidak dapat menjumpai suaminya karena penjaga pintu melarang siapa pun untuk memasuki kuil tersebut.


Asanyeo : Saya istri tukang batu yang sedang membangun menara di dalam kuil ini. Kalau saya tidak boleh masuk, sampaikan padanya bahwa istrinya datang berkunjung.


Penjaga : Maaf. Siapa pun tidak boleh masuk ke dalam hingga pembuatan menara selesai. Kalau mau, tunggu saja di danau Yeongji di bawah kuil ini. Jika menara sudah jadi, pasti bayangan menara akan terlihat di permukaan danau itu.


Asanyeo akhirnya pergi ke danau Yeongji dan setiap hari berdoa agar suaminya cepat menyelesaikan pembuatan menara di dalam Kuil Bulguksa.


Waktu berlalu, namun bayangan menara tidak kunjung terlhat. Asanyeo justru mendengar desas-desus bahwa Asadal akan menikah dengan putri Kerajaan Shilla.


Asanyeo : Apa benar suamiku telah melupakanku? Hatiku hancur.....baiklah jika demikian....apa gunanya aku hidup tanpa suamiku?


Asanyeo yang kecewa menjatuhkan diri ke dalam danau dan tidak pernah terlihat lagi.


Sementara itu, Asadal yang telah menyelesaikan pembangunan menara mendengar kabar istrinya datang.


Ia pun menemui penjaga kuil.


Penjaga : Istri Anda datang untuk menemui Anda dan dia mungkin menunggu di danau Yeongji.


Mendengar petunjuk penjaga kuil Asadal bergegas mengunjungi danau Yeongji untuk menemui istrinya.


Namun malang, Asadal tidak dapat menemukan istrinya. Ia mendengar kabar bahwa istrinya telah meninggal karena terjun ke dalam danau. 


Asadal yang merasa sedih kemudian menjatuhkan diri ke dalam danau dan tidak pernah muncul kembali.


Demikianlah kisah tragedi pasangan Asadal dan Asanyeo tersebut. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >