Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Takdir Seekor Babi

2018-09-12

ⓒ Getty Images Bank

Pada era Kerajaan Goguryeo hiduplah seorang raja bernama Sinsang. Sinsang adalah salah satu adik dari Raja Gogukcheon. 


Raja Gogukcheon tidak mempunyai anak. Oleh karena itu, Sinsang berhasil diangkat menjadi raja menggantikan tahta Raja Gogukcheon dengan cara menikahi permaisuri raja.


Diam-diam permaisuri juga ingin mempertahankan posisinya sebagai istri raja di kerajaan, sehingga dia tidak menolak untuk menikahi Sinsang.


Namun, meskipun sudah menjadi raja dan menikahi permaisuri, Raja Sinsang masih belum mempunyai anak.


Hal itu selalu mencemaskan Raja Sinsang. Ia tidak ingin tahtanya hilang karena tidak mempunyai keturunan.


Sinsang : Dulu Raja Gogukcheon tidak mempunyai anak sampai akhirnya saya dinobatkan menjadi raja. Saya tidak ingin hal itu terjadi kembali. Saya harus memberi persembahan kepada dewa dewi agar saya mendapat keturunan.


Para pejabat kerajaan kemudian berdiskusi dan memutuskan untuk mengadakan upacara ritual. Namun sayang seekor babi yang akan dijadikan persembahan melarikan diri.


Pejabat 1 : Tangkap babi itu! Babi itu adalah salah satu persembahan untuk upacara ritual Raja Sinsang.


Namun, meskipun banyak petugas istana berusaha menangkapnya, babi-babi itu justru berlari kesana kemari, mengelilingi seluruh penjuru kerajaan.


Pejabat : Tidak bisa! Babi itu berlari cepat sekali! Aduh....


Pada saat itu seorang gadis cantik muncul dan menangkap babi itu.


Pejabat : Wah hebat! Babi itu berhasil ditangkap si gadis ! Hebat dia!


Raja yang mengetahui kejadian tersebut merasa penasaran dengan sosok gadis penangkap babi.


Sinsang : Saya jadi penasaran dengan seorang gadis yang sanggup menangkap babi yang bahkan tidak dapat ditangkap oleh seluruh petugas istana.


Raja Sinsang berkunjung ke rumah gadis itu.


Sinsang : Saya dengar kamu adalah gadis yang berhasil menangkap babi yang lepas, apa benar?


Gadis : Iya, Yang Mulia. Saya tidak sengaja melihat babi itu melintas di halaman rumah saya. Saya lalu menangkapnya.


Gadis itu bernama Hunyeo, sebuah nama yang memiliki makna 'perempuan yang akan menjadi permaisuri'.


Dulu saat ibu Hunyeo mengandung, seorang petapa meramalkan bahwa bayi yang di kandungannya akan menjadi seorang permaisuri.


Raja Sinsang kemudian tertarik pada kecantikan Hunyeo. Hunyeo juga sangat menyukai Raja Sinsang.


Raja Sinsang akhirnya membawa Hunyeo ke istana dan menikahinya.


Raja Sinsang dan Permasiuri Hunyeo hidup dengan bahagia. Beberapa saat kemudian Hunyeo mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki.


Sinsang : Aku mendapat seorang putra. Ini pasti keberuntungan berkat babi yang melarikan diri dulu, hahaha...


Raja Sinsang menamai anaknya 'Gyoche' yang bermakna “babi yang akan digunakan sebagai persembahan. 


Setelah Sinsang meninggal, Gyoche menjadi raja di Kerajaan Goguryeo. Ia kemudian dikenal sebagai raja yang baik hati.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >