ⓒ KBS News

Ahn Jung-geun, seorang pejuang kemerdekaan Korea yang paling dihormati, divonis hukuman mati oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tahun 1910. Ia membunuh Ito Hirobumi, gubernur jenderal Jepang saat itu untuk Korea, di stasiun kereta api Harbin, China, pada tahun sebelumnya. Pada tgl.25 Maret tahun 1910, satu hari sebelum eksekusinya di penjara Lushun, dia mengatakan kepada dua adik laki-lakinya untuk mengubur mayat sendiri di Taman Harbin dan kemudian memindahkannya ke tanah airnya ketika Korea mengembalikan kedaulatannya. Sayangnya, sisa-sisa kerangka jenazah pejuang kemerdekaan Korea belum dipulangkan ke rumah. 

Sebelumnya, Korea Selatan dan Korea Utara sempat pernah bergabung untuk menggali kerangka jenazah pejuang Ahn. Pada bulan Juni tahun 2006. tim penggalian antar-Korea melakukan pemeriksaan gabungan di Lushun. China juga bergabung dalam penelitian tersebut dan pada bulan April tahun 2007, Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan kontak tingkat kerja di Gaeseong. Namun demikian, sayangnya, penggalian bersama tidak pernah benar-benar terjadi. Hubungan antar Korea mulai memburuk menyusul tes nuklir Korea Utara di bulan Oktober tahun 2006

Dengan persetujuan Korea Utara dan kerja sama China, Korea Selatan mulai menggali bukit di ketinggian 90 meter di atas permukaan laut, di belakang penjara Lushun selama 29 hari mulai tgl.26 Maret tahun 2008. Tetapi sayangnya, pekerjaan itu tidak membuahkan hasil apa pun. Sejak itu, belum ada kemajuan dalam penggalian sisa-sisa kerangka Ahn. Namun, pekerjaan penggalian diharapkan untuk dapat dilanjutkan kembali dalam waktu dekat. Dalam pidato peringatan hari kemerdekaan tgl.15 Agustus tahun ini, presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengutarakan niatnya untuk kembali menggali kerangka Ahn bersama dengan Korea Utara.