ⓒ YONHAP News

Pada tgl.10 Februari 2016, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pengumuman mengejutkan tentang penutupan kawasan industri Gaeseong, 35 hari menyusul uji coba nuklir keempat dari Korea Utara dan 3 hari pasca peluncuran rudal jarak jauh. Kawasan pabrikan gabungan merupakan lambang kerja sama ekonomi antar-Korea selama lebih dari 10 tahun sejak pembangunannya dimulai pada tahun 2003 dan memproduki barang-barang pertamanya pada tahun berikutnya. Pemerintah Seoul memutuskan untuk menutup kawasan industri sebagai tanggapan dari provokasi Korea Utara yang terus berlanjut. 

Setelah mendengar berita tersebut, pihak perusahaan harus segera berkemas. Ada sekitar 280 warga Korea Selatan di kawasan pabrik saat pemerintah mengumumkan keputusannya untuk melakukan penutupan. Hari berikutnya, mereka semuanya pulang ke Korea Selatan, namun gagal untuk membawa barang jadi dan fasilitas bersama mereka. Bisnis kawasan industri antar-Korea selalu menghadapi krisis setiap kali ketegangan lintas batas muncul. Namun di sisi lain bisnis tersebut juga berfungsi sebagai penghubung antara kedua Korea. Mengingat hal itu, pihak perusahaan percaya bahwa kawasan tersebut pasti akan kembali dibuka ketika hubungan bilateral dua Korea membaik. 

Namun kenyataannya berbeda dari harapan mereka. Penutupan itu menyebabkan kerugian sebanyak 1,5 triliun won. Sebagian besar perusahaan kecil mengalami kesulitan keuangan, bahkan beberapa dari mereka satu demi satu mencapai pailit. Tetapi sekarang ekspektasi mereka semakin meningkat, khususnya pasca pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Korea Utara tahun ini. Kesepakatan untuk membangung kantor di Gaeseong secara tidak langung menunjukkan bahwa kedua Korea mempertimbangkan kemungkinan untuk membuka kembali kawasan industri Gaeseong.