Tarian topeng tradisional Korea Selatan, 'Talchum', pada Rabu (30/11) ditambahkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
'Talchum' lolos peninjauan pada sesi Komite Antar-pemerintah UNESCO ke-17 untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda yang berlangsung di Maroko.
Korea Selatan telah mengajukan delapan belas jenis tarian topeng yang terdaftar sebagai aset budaya tak benda tingkat nasional maupun pemerintah daerah untuk dimasukkan dalam daftar warisan budaya UNESCO.
'Talchum' mendapat penilaian tinggi sebagaimana tarian tersebut berfokus pada interaksi dengan penonton, dapat dilakukan dan dilestarikan oleh laki-laki maupun perempuan, dan mempunyai tema tentang nilai universal kesetaraan, serta kritik terhadap sistem kasta.
Dengan demikian, Korea Selatan saat ini memiliki 22 item dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO, setelah sebelumnya telah masuk dalam daftar tersebut lagu tradisional "Arirang, gulat tradisional "ssireum", dan cerita dengan iringan musik "pansori".
Setelah mendengar kabar menggembirakan tersebut, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengucapkan selamat kepada 18 Asosiasi Pelestarian Tari Topeng di seluruh negeri.
Dalam ucapan selamat yang disampaikannya, Presiden Yoon mengatakan bahwa tarian topeng adalah seni gabungan yang meliputi tari, lagu, dan teater, sekaligus merupakan budaya tradisional yang sangat dicintai masyarakat karena mengandung nilai kesetaraan dan menghadapi masalah sosial dengan humor.
Selanjutnya, Presiden Yoon memuji keberhasilan tersebut dengan menyebut hal ini dapat menjadi contoh teladan bagi negara-negara lain terkait pelestarian budaya tradisional. Diharapkannya, melalui masuknya tari topeng Korea dalam daftar warisan budaya UNESCO, warga dunia dapat menikmati budaya dan semangat tradisional khas Korea Selatan, selain menjadi kesempatan untuk menaikkan martabat budaya Korea Selatan.