Pemerintah telah meminta rumah sakit di Korea Selatan untuk mempersiapkan langkah-langkah dalam meminimalkan dampak kerugian terhadap pasien, akibat pengunduran diri atau cuti yang dilakukan oleh kelompok profesor medis.  

Menurut komunitas medis pada hari Senin (06/05), Asosiasi Rumah Sakit Korea mengirimkan dokumen resmi kepada para kepala rumah sakit, meminta mereka untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk pasien ketika dokter mengundurkan diri atau mengambil cuti. 

Asosiasi rumah sakit dilaporkan telah mengambil langkah tersebut baru-baru ini atas permintaan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. 

Melalui asosiasi rumah sakit, kementerian meminta rumah sakit untuk menyusun langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak pada pasien yang menerima perawatan dari atau memiliki reservasi dokter.

Kementerian juga meminta rumah sakit atau dokter yang merawat untuk memberikan penjelasan yang cukup kepada pasien jika terjadi perubahan jadwal perawatan, perubahan rencana perawatan atau dokter, dan memberikan informasi tentang institusi medis alternatif. 

Dalam dokumen tersebut, kementerian juga mencatat bahwa penghentian pengobatan secara tiba-tiba atau pembatalan janji pengobatan tanpa penjelasan yang memadai atau perubahan dalam rencana pengobatan dapat dianggap sebagai penolakan pengobatan tanpa alasan yang dapat dibenarkan.