Tahun ini, gelombang panas ekstrem di Korea Selatan terus berlanjut. Hal ini membuat jumlah pasien karena gejala sengatan panas terus bertambah, bahkan melampaui total kasus sepanjang tahun 2024.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan bahwa pada Senin (18/08), terdapat 30 pasien sengatan panas yang dibawa ke unit gawat darurat. Sejak sistem pemantauan darurat untuk penyakit akibat gelombang panas diaktifkan pada 15 Mei lalu, total kasus tercatat 3.705 orang, termasuk 23 kematian.
Dari total kasus penyakit akibat panas tahun ini, 61,9 persen merupakan kasus kelelahan (heat exhaustion), 15,2 persen sengatan panas (heat stroke), dan 13,4 persen kejang panas.
Dari sisi usia, lansia 65 tahun ke atas menyumbang 31 persen, menjadi kelompok terbesar kasus sengatan panas.
Jumlah pasien tahun ini menjadi yang tertinggi kedua sejak sistem pemantauan dampak gelombang panas mulai diberlakukan pada 2011. Angka tertinggi terjadi pada tahun 2018 yang mencatat 4.526 kasus.
Tahun lalu, sistem pemantauan dijalankan pada 20 Mei hingga 30 September, tercatat 3.704 kasus penyakit akibat gelombang panas dengan 34 kematian.