Gubernur Bank Sentral Korea (BOK) Rhee Chang-yong menyatakan bahwa pihaknya akan menentukan suku bunga acuan setelah memeriksa kondisi ekonomi, harga konsumen, dan kestabilan finansial.
Di hadapan komite strategi dan keuangan parlemen hari Selasa (19/08), Gubernur Rhee mengatakan di dalam laporan bahwa BOK telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak empat kali sejak bulan Oktober tahun lalu serta mengatur kecepatan penurunan suku bunga acuan sambil memeriksa berbagai risiko seperti utang rumah tangga, nilai tukar mata uang won, dan lainnya.
Menurut Rhee, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sempat merosot pada awal tahun ini, namun rasio pertumbuhan ekonomi mulai membaik setelah memasuki kuartal kedua.
Permintaan domestik pada semester kedua diperkirakan akan pulih, namun masih ada ketidakstabilan yang disebabkan hasil negosiasi tarif dengan Amerika Serikat, kondisi ekonomi dari China, kecepatan pemulihan permintaan domestik, dan lainnya.
Sehubungan dengan harga konsumen, Rhee menyatakan bahwa rasio kenaikan harga konsumen tetap stabil di level kurang lebih 2%.
Sistem keuangan finansial dipertahankan dengan stabil, namun rasio tunggakan pinjaman uang sempat naik akibat kemerosotan kondisi konstruksi, properti, dan lainnya.
Rhee menjelaskan nilai tukar mata uang won terhadap dolar AS masih mengalami fluktuasi yang cukup tinggi.
Namun demikian, rasio pertumbuhan ekonomi naik sampai 0,6% karena ada perbaikan konsumsi, dan peningkatan ekspor.
BOK menilai bahwa tarif resprokal naik ke 15% dari sebelumnya 10% sesuai dengan hasil negosiasi tarif dengan AS, namun tarif untuk sektor otomotif yang memenuhi porsi tinggi dari segi ekspor malah diturunkan ke 15% dari 25%. Karenanya, tarif rata-rata Korea Selatan tetap serupa dengan perkiraan bulan Mei lalu.