Pemerintah Korea Selatan melaporkan bahwa Voucher Konsumsi Pemulihan Ekonomi yang dibagikan kepada masyarakat telah banyak digunakan di sektor-sektor kebutuhan sehari-hari seperti restoran.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik, dari sembilan perusahaan kartu kredit, sekitar 26 triliun won atau 46% dari total dana sebesar 57 triliun won didistribusikan sejak 21 Juli hingga 3 Agustus.
Dari jumlah penggunaan tersebut, pengeluaran terbesar tercatat di sektor rumah makan dengan nilai 1,09 triliun won atau sekitar 41,4% dari total dana yang digunakan.
Kategori penggunaan berikutnya meliputi pasar swalayan dan bahan makanan sebanyak 407,7 miliar won atau 15,4%, toko kelontong sebanyak 257,9 miliar won atau 9,7% dan rumah sakit dan apotek sebanyak 214,8 miliar won atau 8,1%.
Seiring dengan penggunaan voucher tersebut, terdapat peningkatan signifikan dalam penjualan di toko-toko mitra kartu kredit. Penjualan dengan kartu kredit pada minggu keempat bulan Juli meningkat 19,5% dibandingkan minggu sebelumnya dan pada minggu kelima Juli naik lagi sebesar 8,4%.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan di sebagian besar sektor juga mengalami peningkatan. Kategori pakaian dan aksesori meningkat 14,7%, sementara rumah sakit dan apotek mencatat kenaikan sebesar 8,1%.
Menteri Keamanan dan Administrasi Publik, Yoon Ho-jung mengujarkan bahwa voucher konsumsi memberikan dampak nyata dalam meningkatkan penjualan pelaku usaha kecil serta memperbaiki sentimen konsumsi masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan terus mendorong voucher digunakan dengan cepat dan merancang kebijakan tambahan untuk memacu konsumsi demi pemulihan ekonomi masyarakat.