Suhu rata-rata pada bulan Juli tahun ini merupakan yang tertinggi kedua dalam sejarah setelah tahun 1994. Artinya setelah 30 tahun, suhu rata-rata di Korea Selatan kembali merangkak naik.

Menurut 'Karakteristik Iklim bulan Juli 2025' yang diumumkan Badan Meteorologi Korea Selatan pada hari Selasa (05/08), suhu rata-rata bulan Juli di seluruh daerah di Korea Selatan mencapai 27,1 derajat Celsius. Suhu itu lebih tinggi 2,5 derajat Celsius dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Suhu tersebut merupakan yang tertinggi kedua dalam sejarah, yang tertinggi terjadi pada tahun 1994 dengan suhu 27,7 derajat Celsius. 

Suhu rata-rata di seluruh daerah di Korea Selatan pada awal bulan Juli lalu mencapai 28,2 derajat Celsius, lebih tinggi 4,8 derajat Celsius dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sementara di akhir bulan Juli, gelombang panas tetap berlanjut baik siang maupun malam hari, dengan suhu rata-rata 28,4 derajat Celsius.

Jumlah hari yang mengalami gelombang panas dan malam tropis di seluruh daerah di Korea Selatan masing-masing mencapai 14,5 hari dan 6,7 hari. Sementara malam tropis di Seoul terjadi selama 23 hari secara berturut-turut.

Sejak pengamatan pertama tahun 1971, gelombang panas pertama kali muncul di daerah Daegwallyeong pada tanggal 26 Juli.

Jumlah curahan hujan bulan Juli mencapai 249 mm, hanya mencapai 85,8% dari jumlah curah hujan tahun-tahun sebelumnya, namun jumlah curah hujan pada pertengahan bulan Juli mencapai 239,4 mm. 

Sementara, suhu di permukaan laut di sektar Korea Selatan yang mencapai 24,6 derajat Celsius paling tinggi selama satu dekade, serta suhu di Laut Selatan paling tinggi dengan 26,6 derajat Celsius.