Durasi siaran radio propaganda terhadap Korea Utara dikonfirmasi terus menurun. Bahkan data terbaru, durasi siaran radio propaganda berkurang 80%.
Hal tersebut disebabkan karena siaran radio propaganda terhadap Korea Utara yang dikelola Amerika Serikat termasuk siaran Voice Of America (VOA), Radio Free Asia (RFA) disetop setelah Presiden Donald Trump menghentikan pendanaan bagi media tersebut.
Di Korea Selatan, pemerintahan Lee Jae Myung berupaya menurunkan tensi di Semenanjung Korea, sehingga sejumlah siaran propaganda yang dikelola oleh Badan Intelijen Nasional (BIN) Korea Selatan dihentikan pada bulan Juli ini.
Menurut media khusus Korea Utara di AS, 38 North, melaporkan bahwa jumlah siaran radio propaganda pada saat ini hanya mencapai 5 unit dari 11 unit pada awal tahun ini. Jumlah frekuensi yang digunakan oleh stasiun penyiaran juga berkurang dari 25 menjadi 6.
Hal ini pun mempengaruhi durasi siaran radio propaganda ke Korea Utara. Pada awal tahun, dari seluruh unit radio total durasi siaran mencapai 415 jam. Namun setelah unit dan frekuensi berkurang, total durasi siaran dari berbagai unit kini menjadi 89 jam dalam satu hari.
Pihaknya menyatakan bahwa kebanyakan siaran propaganda ke Korea Utara ditangani oleh KBS Hanminjok Radio dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan melalui 'Voice of Freedom'.
Apabila transmisi siaran radio propaganda tersebut disetop, maka durasi siaran radio propaganda ke Korea Utara sangat sedikit.