Tim Penyelidikan Kantor Kepolisian Incheon Yeonsu menginterogasi pria berusia 63 tahun tersebut pada pukul 10 pagi hari Senin (21/07) karena diduga melakukan pembunuhan dan melanggar Undang-Undang tentang Manajemen Keamanan Senjata Api, Pedang, dan Bahan Peledak.

Polisi menginterogasi terduga pelaku atas tuduhan bahwa ia menembak dan membunuh putranya dengan senjata api rakitan di daerah Songdo, Incheon, pada hari Minggu (20/07).

Tersangka diduga menembakkan pistol pipa rakitan yang berisi dua butir peluru baja ke arah dada putranya sekitar pukul 21.30 pada hari Minggu, di kediaman putranya di lingkungan Songdo, Distrik Yeonsu.

Polisi mengatakan bahwa sang ayah sedang berkunjung untuk menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan oleh putranya, yang juga dihadiri oleh menantu perempuannya, dua cucu dan kerabatnya.

Setelah kejadian, sang putra, yang berusia 30-an tahun, dilarikan ke rumah sakit dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Tersangka diduga sempat melarikan diri dari tempat kejadian sebelum ditangkap oleh polisi di Seoul sekitar pukul 12:20 Senin.

Berdasarkan keterangan tersangka kepada polisi, ia telah memasang senjata rakitan dan bahan peledak di kediamannya di Distrik Dobong, Seoul. Setelah kejadian, ia membongkar alat peledak rakitan berupa pengatur waktu dan cairan yang mudah terbakar. 

Kepolisian sudah mengirim senjata api dan alat peledak tersebut ke Layanan Forensik Nasional untuk dianalisis, sambil membawa seorang profiler untuk menentukan motif tersangka dan bagaimana ia memperoleh senjata dan bahan peledak tersebut.