Sebanyak 4 dari 10 perusahaan besar di Korea Selatan memprediksi bahwa paruh kedua tahun ini, keuntungan bisnis ekspor akan menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Prediksi ini didapat dari hasil survei 'Proyeksi Ekspor Paruh Kedua 2025' yang dilakukan oleh lembaga riset pasar Mono Research atas permintaan Federasi Pengusaha Korea (FKI). Survei melibatkan 150 perusahaan dari 1.000 perusahaan teratas dalam penjualan di 10 sektor industri ekspor andalan Korea Selatan.
Sebanyak 38,7 persen perusahaan yang disurvei memperkirakan profitabilitas ekspor mereka akan menurun pada paruh kedua tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 47,3 persen responden menyatakan profitabilitas ekspor tetap, sementara 14 persen memperkirakan akan ada perbaikan profit.
Berdasarkan kategori industri, sektor yang memperkirakan penurunan profit, diantaranya suku cadang mobil, otomotif, mesin umum, petrokimia, dan baja.
Sementara dua sektor lain yakni semikonduktor dan kapal, menunjukkan persentase yang memperkirakan perbaikan profitabilitas ekspor.
Pelemahan permintaan akibat pertumbuhan global yang lambat dan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China disebut sebagai faktor risiko utama. Sehingga 53,3 persen perusahaan menyebut kebijakan tarif pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat sebagai risiko terbesar terhadap ekspor pada paruh kedua tahun ini.
Ekspor Korea Selatan pada paruh kedua tahun ini pun diperkirakan akan turun rata-rata sebesar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.