Pemerintah Korea Selatan membantah klaim terkait dugaan limbah radioaktif yang mengalir dari fasilitas Pyongsan, Korea Utara ke perairan dekat Pulau Ganghwa. Meski demikian, isu tersebut masih terus bergulir di sebagian masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah memutuskan untuk memulai investigasi gabungan antara kementerian terkait mulai Jumat (04/07) guna memverifikasi fakta di lapangan. Hal ini dilakukan untuk meredakan kekhawatiran di masyarakat. Tidak hanya itu, dugaan limbah di kawasan tersebut juga ramai diperbincangkan di dunia maya.
Komisi Keamanan Nuklir Korea Selatan dalam keterangan resminya memaparkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat dengan lembaga-lembaga pemerintah pada Kamis (03/07) untuk membahas dugaan kemungkinan limbah dari fasilitas pengolahan uranium di Pyongsan, Korea Utara.
Investigasi dipimpin oleh Kementerian Unifikasi bersama dengan Komisi Keamanan Nuklir, Kementerian Maritim, serta Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah akan melakukan pemeriksaan di 10 titik, termasuk Pulau Ganghwa dan muara Sungai Han, yang merupakan lokasi terdekat dengan muara Sungai Yesong di Korea Utara, yang diduga menjadi jalur masuk limbah tersebut.
Pemerintah akan memeriksa kemungkinan adanya pencemaran zat radioaktif seperti uranium dan cesium, serta kandungan logam berat di area-area yang ditentukan. Hasil dari investigasi tersebut akan dianalisis selama kurang lebih dua minggu.
Setelah proses analisis rampung, pemerintah berencana untuk mengumumkan hasilnya secara transparan kepada publik.