Industri telekomunikasi di Korea Selatan bersaing merilis model kecerdasan buatan (AI) buatan sendiri yang bisa digunakan masyarakat luas ditengah komitmen kuat pemerintah untuk mendukung pengembangan AI secara mandiri.
SK Telecom (SKT) pada Kamis (03/07) mengumumkan bahwa pihaknya telah merilis dua jenis Large Language Models (LLM), "A.Dot X (A.X) 4.0" versi standar dan versi ringan melalui platform pengembang AI Hugging Face.
Model standar memiliki 72 miliar parameter, sedangkan model ringan memiliki 7 miliar parameter.
SKT menjelaskan bahwa model A.X memiliki efisiensi pemrosesan bahasa Korea kelas dunia dan dirancang dengan mempertimbangkan keamanan data, serta tersedia dalam bentuk on-premise sehingga dapat diinstal langsung di server internal perusahaan.
Berdasarkan uji internal, model itu menunjukkan sekitar 33% efisiensi lebih tinggi dibandingkan GPT-4o dalam memproses kalimat berbahasa Korea.
SKT menambahkan bahwa model A.X versi terbaru itu dibangun di atas model Qwen 2.5 milik Alibaba, dengan penambahan data bahasa Korea dan disesuaikan dengan lingkungan bisnis lokal.
Versi lanjutan dari model itu akan dirilis pada bulan ini dan diperkuat dengan kemampuan menyelesaikan soal matematika dan pengembangan kode.
Saat ini, SKT telah menggunakan A.X 4.0 dalam fitur ringkasan percakapan layanan A.Dot, dan berencana untuk memperluas penerapannya ke berbagai layanan dalam kelompok usaha SK.
Sementara itu, pada hari yang sama, KT juga mengumumkan akan merilis model LLM buatan sendiri "Mi:um 2.0" sebagai open source melalui platform Hugging Face.
Mi:um 2.0 akan dibuka sepenuhnya tanpa batasan lisensi untuk digunakan secara komersial oleh perusahaan, individu, maupun sektor publik, dengan tujuan untuk mendorong adopsi massal.
KT menegaskan bahwa Mi:um adalah model AI independen yang dikembangkan secara internal oleh KT dan telah dilatih agar mampu merefleksikan konteks linguistik dan budaya khas masyarakat Korea secara mendalam.