Polandia telah memastikan akan membeli tambahan tank tempur utama K-2 buatan Korea Selatan.
Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan mengumumkan bahwa Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-kammysz bersama dengan Hyundai Rotem, produsen K-2, telah menyelesaikan negosiasi kontrak tahap kedua untuk pengadaan K-2 di Polandia pada Rabu (02/07).
Dalam kontrak kedua, jumlah tank K-2 yang akan diekspor ke Polandia mencapai 180 unit dengan total sekitar 6,4 miliar dolar AS. Jumlah ini menjadikan kontrak ekspor sistem persenjataan tunggal terbesar dalam sejarah Korea Selatan. Ini merupakan ekspor besar pertama di sektor pertahanan sejak pemerintahan Lee Jae Myung.
Pada kontrak tahap pertama, Korea Selatan mengekspor produk jadi yang diproduksi di dalam negeri. Namun, sesuai permintaan pihak Polandia, sekitar sepertiga dari jumlah kontrak saat ini, yakni sekitar 60 unit, akan diproduksi di dalam negeri Polandia.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan transfer teknologi serta pelatihan dalam hal pemeliharaan, perawatan dan pengoperasian. Dengan diperluasnya cakupan kerja sama antara kedua pihak, harga ekspor per unit pun dapat ditingkatkan.
DAPA menilai bahwa keberhasilan kontrak tersebut merupakan hasil kerja sama yang erat antara pemerintah dan industri pertahanan Korea Selatan.
Di tengah kebijakan NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5% dari produk domestik bruto, pemerintah Korea Selatan berencana untuk memperluas ekspor industri pertahanan Korea ke Eropa dengan memanfaatkan rekam jejak dari kontrak tersebut.