Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

AS Sita Ratusan Laptop yang Digunakan Pekerja Jarak Jauh Korea Utara

Write: 2025-07-01 16:04:22Update: 2025-07-01 16:17:47

AS Sita Ratusan Laptop yang Digunakan Pekerja Jarak Jauh Korea Utara

Photo : YONHAP News

Amerika Serikat melakukan investigasi pekerja jarak jauh oleh warga Korea Utara di bidang teknologi informasi. Hasilnya, ditemukan 29 'laptop farm' dari 16 provinsi.

Pada Senin (30/06), Kementerian Kehakiman AS pun menggeledah lokasi laptop farm serta menyita 200 unit laptop. Selain itu, 29 rekening dan 21 situs web penipuan yang digunakan dalam pencucian dana ilegal pun dibekukan. Total kerugian perusahaan diperkirakan mencapai 3 juta dolar AS.

Laptop farm dioperasikan dengan menggunakan identitas warga Amerika yang dicuri atau dipalsukan untuk membantu buruh Korea Utara mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan teknologi informasi AS. Data-data digunakan untuk mengakses komputer yang membuat mereka seolah-olah bekerja dari Amerika Serikat. 

Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa buruh Korea Utara yang dituduh dalam kasus kali ini bekerja di lebih 100 perusahaan AS dengan menggunakan 80 identitas palsu warga AS. Aksi ini mulai tahun 2021 hingga Oktober tahun 2024 setelah mendapat bantuan perantara dari AS, China, Uni Emirat Arab, Taiwan, dan lainnya. 

Sejumlah buruh Korea Utara dilaporkan pernah mengakses informasi sensitif yang diatur oleh Peraturan Perdagangan Senjata Internasional (ITAR) di perusahaan pertahanan di California yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan. 

Sementara, Kejaksaan Distrik Utara Georgia mengeluarkan surat dakwaan dan perintah penangkapan empat warga negara Korea Utara yang dituduh mencuri mata uang kripto dari perusahaan blockchain di Amerika Serikat.

Mereka diduga melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab menggunakan dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh Korea Utara. Lalu pelaku menyembunyikan identitas mereka dan menggunakan identitas yang dicuri untuk mendapatkan pekerjaan jarak jauh di perusahaan blockchain yang berbasis di AS antara tahun 2020 dan 2021.

FBI menyatakan bahwa buruh teknologi informasi Korea Utara menipu perusahaan AS dan mencuri identitas warga AS untuk mendukung rezim Korea Utara. FBI terus berupaya untuk menghancurkan infrastruktur terkait, menyita pendapatan, mendakwa pekerja teknologi informasi di luar negeri dan menangkap para pendukung mereka.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >