Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent memperingatkan bahwa negara-negara masih berisiko menghadapi lonjakan tarif impor secara tajam meski sedang bernegosiasi dengan itikad baik, seiring akan berakhirnya masa jeda 90 hari atas tarif timbal balik pada 8 Juli mendatang.
Peringatan tersebut disampaikan Bessent pada Senin (30/06) dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Ia menyebut bahwa meskipun beberapa negara tengah bernegosiasi secara konstruktif, jika mereka tidak dapat mencapai kesepakatan maka AS dapat kembali menerapkan tarif seperti 2 April lalu.
Terkait kemungkinan memperpanjang tenggat waktu negosiasi, Bessent mengatakan bahwa keputusan itu hanya bisa diambil oleh Presiden Trump.
Saat ditanya berapa dari 18 mitra dagang utama yang diperkirakan akan menyelesaikan kesepakatan sebelum tenggat waktunya, Bessent menjawab bahwa ia memperkirakan akan ada “gelombang kesepakatan menit-menit terakhir” seiring meningkatnya tekanan menjelang batas waktu.