Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Trump Isyaratkan Buka Peluang Dialog Lagi dengan Korut

Write: 2025-06-30 10:00:11Update: 2025-06-30 10:19:23

Trump Isyaratkan Buka Peluang Dialog Lagi dengan Korut

Photo : YONHAP News

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menunjukkan keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un usai berhasil menjadi mediator gencatan senjata di Timur Tengah. Hal ini memicu kembali perhatian terhadap kemungkinan dilanjutkannya dialog antara Washington dan Pyongyang.

Dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (26/06) waktu setempat, Trump mengatakan bahwa dirinya “berhubungan sangat baik” dengan Kim Jong-un.

Pernyataan itu muncul ketika Trump ditanya soal kabar yang menyebut ia hendak mengirimkan surat pribadi kepada Kim. Meskipun tidak mengonfirmasi apakah surat itu benar-benar dikirim, Trump kembali menegaskan bahwa ia masih terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara.

Menariknya, pernyataan tersebut disampaikan dalam kesempatan ketika Trump mengundang perwakilan dari Republik Demokratik Kongo dan Rwanda ke Gedung Putih, dua negara yang baru-baru ini mengakhiri konflik berdarah berkat mediasi AS.

Trump, yang sebelumnya terlibat langsung dalam menghentikan konflik antara Israel dan Iran, tampaknya ingin menampilkan diri sebagai mediator global yang juga siap menangani isu Korea Utara.

Sementara itu, Korea Utara belum merespons secara langsung terhadap gestur damai dari Trump. Pyongyang justru mempererat hubungan dengan Rusia, demi memperoleh keuntungan militer dan ekonomi sekaligus menguatkan posisi anti-AS dan anti-imperialisme.

Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa Kim Jong-un, yang menyaksikan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran baru-baru ini, akan makin terobsesi dengan senjata nuklir demi menjamin keamanan rezimnya ketimbang melanjutkan negosiasi denuklirisasi.

Di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks, analis memperkirakan Korea Utara akan memilih untuk memperkuat solidaritas internal sambil terus mengamati perkembangan global.

Namun, meski terus mengkritik AS, Korea Utara tetap menghindari penyebutan langsung nama Trump dan menahan diri dari penggunaan retorika kasar. Sikap ini dinilai sebagai strategi Pyongyang untuk tetap membuka peluang dialog dan menjaga ambiguitas strategis.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >