Gedung Putih memberi isyarat bahwa Amerika Serikat juga akan menuntut peningkatan signifikan dalam anggaran pertahanan dari sekutu-sekutunya di Asia, termasuk Korea Selatan. Hal ini disampaikan setelah para anggota NATO sepakat untuk menaikkan belanja pertahanan mereka menjadi lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2035.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Kamis (26/06) menyatakan bahwa jika sekutu-sekutu AS di Eropa dan NATO dapat meningkatkan anggaran pertahanan mereka, maka sekutu-sekutunya di Asia pun dapat melakukan hal serupa.
Menanggapi hal tersebut, Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Wi Sung-lac, menyatakan bahwa agenda utama dalam KTT NATO kali ini adalah peningkatan anggaran pertahanan yang disepakati naik hingga lima persen.
Pernyataan tersebut disampaikan Wi kepada para wartawan pada Kamis setelah ia kembali dari KTT NATO di Belanda.
Setelah keputusan ini, Korea Selatan pun menghadapi dorongan dari AS untuk meningkatkan anggaran pertahanan yang sejalan dengan tren global.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa saat ini sedang berlangsung diskusi di tingkat kerja terkait seruan Washington agar sekutu-sekutunya meningkatkan komitmen pertahanan mereka, seraya menambahkan bahwa pemerintah Seoul perlu merumuskan respons atas hal tersebut.