Bank Sentral Korea (BOK) memperingatkan bahwa meluasnya stablecoin dapat menjadi faktor risiko potensial bagi sistem keuangan dan perekonomian Korea Selatan secara keseluruhan.
BOK menyampaikan peringatan tersebut dalam Laporan Stabilitas Keuangan Semester Pertama 2025 yang dirilis pada Rabu (25/6). Ini merupakan pertama kalinya BOK menyatakan posisinya terkait stablecoin dalam bentuk laporan resmi.
Stablecoin adalah salah satu jenis aset kripto yang dirancang untuk mengikuti nilai aset stabil seperti dolar AS.
Dalam laporannya, BOK memproyeksikan bahwa jika kepercayaan terhadap stabilitas nilai atau aset cadangan stablecoin terganggu, hal itu dapat memicu 'fenomena depegging', yaitu situasi ketika nilai stablecoin menyimpang dari aset acuannya. Kondisi ini berpotensi memicu gelombang besar penarikan dana atau yang dikenal sebagai coin run.
Dikhawatirkan pula bahwa dalam situasi seperti itu, risiko dapat meluas ke sistem keuangan melalui guncangan di pasar dana jangka pendek dan meningkatnya risiko likuiditas perbankan.
Kapitalisasi pasar global stablecoin telah meningkat hingga mencapai 230,9 miliar dolar AS pada akhir bulan lalu. Belakangan ini, penggunaannya juga terus berkembang, melampaui pasar aset virtual dan mulai dikombinasikan dengan sistem pembayaran konvensional.
Bank tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan pasar dan regulasi stablecoin di dalam maupun luar negeri, bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas keuangan, untuk meminimalkan potensi risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan kebijakan moneter, tanpa menghambat inovasi berbasis stablecoin.