Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) mengumumkan pada Rabu (25/6) bahwa uji penerbangan pemisahan aman untuk rudal jelajah udara ke darat jarak jauh, yang sedang dikembangkan di dalam negeri, berhasil dilaksanakan pada Senin (23/6) di Pangkalan Tempur Pelatihan Angkatan Udara.
Uji coba ini dilakukan dengan memasang prototipe rudal pemisah pada pesawat tempur FA-50 khusus untuk uji coba.
Pesawat FA-50 sebelumnya telah menjalani berbagai uji pendahuluan sejak April lalu, termasuk 31 kali penerbangan untuk menguji stabilitas penerbangan, ketahanan beban, dan pengujian lingkungan, sebelum akhirnya digunakan dalam uji penerbangan pemisahan aman.
DAPA menyatakan bahwa ke depan, berbagai uji tambahan akan terus dilakukan menggunakan FA-50 untuk uji coba. Kemudian mulai tahun 2027, rudal jelajah tersebut akan dipasang pada prototipe KF-21 untuk menjalani uji akhir guna memverifikasi kemampuan operasionalnya.
Program pengembangan rudal jelajah udara ke darat jarak jauh ini ditujukan untuk memproduksi senjata dengan teknologi dalam negeri yang dapat dipasang pada KF-21, guna melakukan serangan presisi jarak jauh terhadap target-target utama di wilayah belakang musuh pada tahap awal perang.
Badan tersebut menuturkan bahwa keberhasilan uji penerbangan pemisahan aman ini diakui sebagai pencapaian penting dalam proses pengembangan rudal jelajah udara ke darat jarak jauh.
Mereka juga menyampaikan harapan bahwa ke depannya, ekspor paket sistem persenjataan yang menggabungkan KF-21 dan rudal tersebut dapat semakin meningkatkan daya saing Korea Selatan di pasar pertahanan global.