Pasar saham domestik kembali ke era keemasan investasi saham dengan KOSPI menembus 3.000.
Pada perdagangan 20 Juni, indeks KOSPI ditutup di level 3.021,84, naik 44,10 poin atau menguat 1,48% dibandingkan hari sebelumnya. Angka diatas 3.000 kembali dicapai setelah landai selama 3 tahun 5 bulan.
Indeks KOSDAQ juga ditutup naik 9,02 poin, meningkat 1,15% menjadi 791,53.
Di pasar valuta asing Seoul, nilai tukar won terhadap dolar AS ditutup pada 1.365,6 won, turun 14,6 won dibandingkan hari sebelumnya.
Indeks KOSPI pertama kali mencatat angka 3.000 pada Januari 2021, dan terakhir kali mencapai level tersebut saat perdagangan intraday pada 3 Januari 2022. Dengan ini, KOSPI kembali memasuki era "3.000" setelah sekitar tiga setengah tahun berada di era "2.000".
Sempat turun ke bawah level 2.300, KOSPI mulai mengalami tren naik menjelang pemilihan presiden. Meski di tengah perang dagang yang kembali dimulai oleh Presiden Trump, para kandidat utama pemilu mengusung janji reformasi hukum dan perpajakan demi memodernisasi pasar aset, yang turut mendorong tren kenaikan. Setelah terpilihnya Presiden Lee Jae Myung, pasar pun memasuki fase "honeymoon rally".
Para ahli memperkirakan tren kenaikan ini akan berlanjut dalam waktu dekat, didukung oleh perbaikan arus masuk investor asing yang sebelumnya melakukan penjualan bersih selama 9 bulan, yang kini berbalik arah ke strategi "Buy Korea".
Selain itu, ketegangan perdagangan dengan AS menunjukkan tanda-tanda mereda, siklus penurunan suku bunga diperkirakan akan dimulai pada paruh kedua tahun ini, dan kebijakan stimulus ekonomi agresif dari pemerintahan baru juga terus berlanjut.
Yang paling penting, reformasi struktur pasar saham diperkirakan akan dimulai secara serius dengan adanya revisi Undang-Undang Komersial dan reformasi perpajakan yang bertujuan mengatasi ‘Korea Discount’.