Kementerian Luar Negeri Korea Utara bersama Kedutaan Besar Rusia di Pyongyang dilaporkan menggelar acara peringatan satu tahun penandatanganan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara Korea Utara dan Rusia pada Kamis (19/6).
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Jumat (20/6), dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui, mengakui bahwa perjanjian Korea Utara dan Rusia merupakan kesepakatan antarnegara yang menetapkan arah strategis baru dalam hubungan bilateral, serta menjamin kemenangan bersama di tengah situasi global yang penuh gejolak dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Ia juga menekankan bahwa hubungan kedua negara telah berada pada jalur aliansi yang paling kuat dan tak tergoyahkan, berlandaskan semangat rekan seperjuangan.
Duta Besar Rusia di Pyongyang Alexander Matsegora, juga menyatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, belum pernah ada masa di mana kedua negara memiliki pengertian dan kepercayaan yang sedekat dan sedalam ini.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak akan pernah melupakan jasa besar para prajurit Tentara Rakyat Korea Utara yang menunjukkan kepahlawanan luar biasa di medan perang Kursk, seolah-olah mereka membela tanah air mereka, serta mengharumkan panji militer dengan kejayaan yang abadi.
Pyongyang dan Moskow telah menandatangani perjanjian aliansi pada 19 Juni tahun lalu dalam pertemuan puncak antara Pemimpin Kim Jong-un dan Presiden Vladimir Putin yang digelar di Pyongyang. Melalui perjanjian tersebut, kedua negara sepakat untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang secara menyeluruh.