Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth mengumumkan bahwa pihaknya telah membuat standar baru terkait pengeluaran biaya pertahanan untuk seluruh negara sekutu AS di dunia, termasuk kawasan Asia.
Dalam sidang dengar pendapat anggaran Kementerian Pertahanan untuk tahun fiskal 2026 yang digelar oleh Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada Rabu (18/6), Hegseth menyatakan, setelah NATO berupaya meningkatkan pengeluaran pertahanan, AS memiliki standar baru bagi semua aliansinya di seluruh dunia.
Ia juga menyampaikan harapan bahwa dalam KTT NATO yang akan digelar pada 24–25 Juni di Den Haag, Belanda, negara-negara anggota NATO akan berkomitmen untuk mengalokasikan 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka untuk pengeluaran pertahanan dan investasi terkait pertahanan.
Namun, Hegseth tidak menyebutkan angka spesifik untuk negara-negara sekutu non-NATO.
Saat ini, Korea Selatan mengalokasikan 2,5% lebih tinggi dari PDB-nya untuk anggaran pertahanan.
Hegseth menegaskan, seperti yang ditekankan oleh Presiden Trump, yaitu adil jika sekutu dan mitranya memainkan peran mereka.
Ia menambahkan, AS tidak dapat lebih meningkatkan keamanan negara mereka lebih dari apa yang sudah mereka lakukan sendiri.