Senator Amerika Serikat (AS) keturunan Korea Selatan dari Partai Demokrat, Andy Kim menekankan bahwa Pemerintahan Trump harus bekerja sama dengan Pemerintahan Lee Jae Myung untuk memperkuat hubungan kedua negara yang diancam dengan kebijakan sepihak di bidang keamanan dan perdagangan dari Pemerintahan Trump.
Dalam sebuah acara diskusi yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington D.C. pada Rabu (18/6) waktu setempat, Kim menilai hubungan Korea Selatan dan AS sekarang sangat berbahaya dengan menyebut kemungkinan pengurangan militer AS di Korea Selatan dan tarif bea masuk AS.
Kim menyatakan, beberapa bulan ke depan sangat penting untuk memperkuat hubungan bilateral Korea Selatan dan AS, yang mempunyai pemimpin baru.
Ia mengkritik pemerintah Trump sedang memperlakukan negara sekutu dan mitra mereka seperti negara musuh dan pesaing melalui penerapan tarif bea masuk.
Mengenai laporan media yang berbunyi Pemerintah Trump sedang mempertimbangkan pengurangan militer AS di Korea Selatan, Kim menyebutkan hal itu sempurna untuk mengguncang hubungan Korea Selatan dan AS di momen krusial ini.
Kim juga menekankan bahwa kerja sama trilateral Korea Selatan, AS, dan Jepang menjadi tolok ukur bagi dunia untuk menilai komitmen AS terhadap aliansinya. Jika AS gagal menunjukkan komitmennya terhadap sekutu utama seperti Korea Selatan dan Jepang, hal itu akan mengirimkan sinyal negatif ke negara-negara lain, termasuk di Asia Tenggara.
Ia menambahkan bahwa dirinya telah lama mendorong Pemerintahan Trump untuk segera berdialog dengan Pemerintah Korea Selatan. Sayangnya Trump meninggalkan KTT G7 sebelum sempat bertemu dengan Presiden Korea Selatan. Kim mengharapkan kerja sama antara kedua negara dapat terus dilanjutkan.