SK Innovation E&S melakukan penelitian bersama dengan Indonesia untuk proyek usaha kerja sama penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) lintas batas.
SK Innovation E&S menyatakan hari Selasa (17/06) bahwa pihaknya menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk penelitian bersama proyek CCS lintas batas antara Korea Selatan dan Indonesia bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Seoul pada tanggal 13 Juni lalu.
Dengan MOU tersebut, dua pihak akan melakukan penelitian bersama mengenai kemungkinan realisasi dan kelayakan proyek CCS lintas batas untuk pengangkutan dan penyimpanan karbon dioksida yang muncul di Korea Selatan ke Indonesia.
Untuk itu, mereka menganalisis contoh perjanjian CCS lintas batas yang sudah ada, dan memeriksa faktor-faktor kunci yang memungkinkan kemajuan pesat dalam proyek CCS setelah Keputusan Investasi Akhir (FID) di wilayah Eropa.
Selain itu, mereka juga akan meninjau hukum internasional dan peraturan domestik di kedua negara untuk memeriksa tugas utama yang dibutuhkan dalam perjanjian bilateral yang komprehensif.
Untuk penelitian bersama kali ini, mereka akan membentuk kelompok kerja dan komite operasi agar bisa mempercepat kerja sama proyek CCS di masa depan.
Sementara, teknologi CCS, yang menangkap karbon dioksida dan menyimpannya secara permanen di ladang minyak dan gas yang sudah habis atau akuifer garam, mendapat sorotan sebagai sarana yang praktis untuk mencapai netralitas karbon global.
Khususnya, bagi Korea Selatan yang mengalami kekurangan dari segi formasi geologi yang layak untuk menyimpan karbon dioksida, pelaksanaan proyek CCS lintas batas sangat dibutuhkan.
Indonesia dinilai memiliki potensi untuk penyimpanan karbon terbesar di Asia Tenggara dan aktif membesarkan industri proyek CCS lintas batas dengan menetapkan CCS sebagai sarana utama penurunan emisi karbon untuk mewujudkan netralitas karbon sampai tahun 2060 mendatang.
SK Innovation E&S menyatakan bahwa proyek CCS lintas batas sangat dibutuhkan untuk mewujudkan netralitas karbon dan penurunan gas rumah kaca, sehingga pihaknya akan mengokohkan fondasi kerja sama dengan Indonesia untuk CCS.