Korea Utara diprediksi mampu meningkatkan jumlah hulu ledak nuklir sampai 90 unit. Hal ini merupakan analisis dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) yang mengestimasi jumlah cadangan hulu ledak nuklir.
Dalam buku tahunan SIPRI 2025 yang dirilis pada tanggal 16 Juni, jumlah cadangan hulu ledak nuklir di dunia pada bulan Januari mencapai 12.241 unit.
Jumlah hulu ledak yang digunakan secara nyata mencapai 9.614 unit, termasuk 3.912 unit yang berada dalam posisi terpasang pada misil ataupun pesawat, serta 5.702 unit yang disimpan.
Amerika Serikat dan Rusia memiliki 90% dari total seluruh hulu ledak di dunia, AS memiliki 5.177 unit dan Rusia memiliki 5.459 unit, disusul China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel dan lainnya. Korea Utara memiliki 50 unit hulu ledak.
Menurut SIPRI, sembilan negara yang mempunyai kekuatan nuklir memodernisasi senjata nuklir yang sudah ada tahun 2024, serta menambah jumlah hulu ledak dunia secara drastis.
Salah satunya China, yang dengan cepat menginovasikan kekuatan nuklir sampai memproduksi lebih dari 100 unit hulu ledak setiap tahun sejak 2003 lalu.
Sementara, Korea Utara yang mengutamakan program nuklir telah membuat 50 unit hulu ledak dan masih memiliki bahan pembuat nuklir yang mampu memproduksi 40 unit hulu ledak.