Pemerintah Korea Selatan terus memantau kondisi pasar selama 24 jam di tengah meningkatnya volatilitas akibat bentrokan militer antara Israel dan Iran.

Pemerintah menggelar rapat darurat satuan tugas lintas kementerian pada Senin (16/06) pagi untuk menilai krisis Timur Tengah serta dampaknya terhadap perekonomian domestik, sekaligus membahas langkah tanggapan.

Rapat tersebut dihadiri oleh pejabat dari kementerian luar negeri, keuangan, industri, dan kelautan, serta perwakilan Bank Sentral Korea (BOK) dan otoritas pengawas keuangan.

Menyusul meningkatnya gejolak di pasar keuangan global dan harga komoditas sejak Jumat (13/06) lalu ketika Israel meluncurkan serangan udara ke Iran, satuan tugas darurat sepakat untuk memperkuat pemantauan terhadap tren keuangan dan ekonomi riil serta merespons dengan cepat setiap perkembangan melalui koordinasi erat antar lembaga.

Pemerintah juga berencana menjaga stabilitas pasokan energi dan meminimalkan gangguan terhadap ekspor dan logistik melalui dukungan aktif bagi para eksportir ke wilayah Timur Tengah.