Presiden Lee Jae Myung yang menjanjikan 'era KOSPI 5000' mengunjungi Bursa Efek Korea (KRX) sebagai agenda lapangan pertamanya di bidang ekonomi setelah menjadi presiden.
Saat mengunjungi Divisi Pengawasan Pasar KRX pada Kamis (12/06), Presiden Lee menunjukkan rendahnya valuasi pasar saham Korea Selatan disebabkan oleh hilangnya kepercayaan publik.
Ia menegaskan komitmennya untuk menerapkan sanksi tegas terhadap praktik perdagangan tidak adil seperti manipulasi harga saham dengan menerapkan sistem one-strike-out serta menyita keuntungan yang diperoleh secara tidak sah.
Lee juga menginstruksikan agar sistem pengawasan diperbarui untuk mempercepat deteksi terhadap metode manipulasi yang baru. Hal ini menjadi perhatian karena terdapat kritik dari petugas KRX bahwa standar penggunaan informasi orang dalam sebagai bentuk perdagangan tidak adil mencerminkan kenyataan di lapangan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan reformasi perpajakan untuk mendorong pembagian dividen, sehingga saham dapat menjadi alternatif investasi yang sebanding dengan properti. Untuk mendukung hal ini, Lee memerintahkan supaya ada peninjauan penambahan personel dan perluasan struktur organisasi.
Presiden Lee sedang menyusun jadwal pertemuan dengan para pimpinan konglomerat besar seperti Ketua Samsung Electronics, Lee Jae-yong; Ketua SK Group selaku Ketua Kamar Dagang dan Industri Korea, Chey Tae-won; serta para pemimpin asosiasi bisnis utama lainnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menyelaraskan visi antara pemerintah dan dunia usaha yang merupakan mitra penting dalam upaya memulihkan perekonomian dan mencari sumber pertumbuhan jangka panjang.
Masyarakat memperhatikan apakah Presiden Lee akan menyampaikan pesan yang menyerukan kerja sama dari dunia usaha yang mungkin bisa menjadi objek dari agenda reformasi utama pemerintahan baru.