Komisi Perdagangan Asil (FTC) mengizinkan penggabungan platform Layanan Over-The-Top (OTT), Tving dan Wavve dengan bersyarat di Korea Selatan pada hari Selasa (10/06).
Menurut FTC, Tving dan Wavve mempertahankan sistem biaya langganan saat ini sampai tanggal 31 Desember mendatang.
Setelah sistem biaya langganan baru diluncurkan melalui gabungan layanan dua perusahaan, mereka harus mempertahankan biaya langganan baru sampai tanggal 31 Desember tahun 2026.
Dua perusahaan tersebut harus mengizinkan para pelanggan yang telah berlangganan untuk tetap menggunakan biaya langganan yang sudah ada sebelumnya.
FTC mengusulkan persyaratan tersebut supaya terjadi persaingan yang sehat di pasar streaming dan tidak merugikan pelanggan.
Melalui penggabungan Tving dan Wavve, jumlah perusahaan streaming utama di pasar OTT berkurang menjadi tiga dari empat perusahaan.
Di dalam pangsa pasar OTT tahun lalu, Netflix menempati urutan puncak dengan 33,9%, dan disusul oleh Tving, Coupang Play, dan Wavve.
Apabila Tving dan Wavve memutuskan untuk menyederhanakan layanan mereka menjadi satu, biaya untuk layanan baru bisa tinggi.
Pada bulan November tahun lalu, CJ ENM dan Tving menandatangani perjanjian dengan Wave agar lima dari delapan direktur di Wave termasuk CEO, dan satu auditor merangkap sebagai eksekutif dan karyawan dari CJ ENM dan Tving. Satu bulan kemudian, pihaknya melaporkan kombinasi bisnis tersebut ke FTC.