Gedung Putih menegaskan bahwa aliansi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) akan tetap kokoh, terkait terpilihnya Lee Jae Myung sebagai presiden Korea Selatan.
Gedung Putih juga menyoroti bahwa Korea Selatan telah menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil, seraya menyampaikan keprihatinan dan penolakannya terhadap upaya China yang campur tangan dan memengaruhi negara-negara demokratis di seluruh dunia.
Pernyataan tersebut secara luas ditafsirkan sebagai desakan tidak langsung kepada pemerintahan baru Korea Selatan untuk menjaga jarak dari Beijing.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio pun dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa ia menantikan kerja sama erat di bidang keamanan dan ekonomi, termasuk kemitraan trilateral Korea Selatan, AS dan Jepang.
Beijing belum menyampaikan pernyataan resmi terkait terpilihnya Presiden Lee Jae Myung, namun media-media di China menyoroti arah kebijakan luar negerinya dan menyatakan harapan akan perbaikan hubungan Seoul dan Beijing.
Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru pada Rabu (04/06) menyampaikan kepada wartawan bahwa ia menghormati hasil demokrasi Korea Selatan dan dengan tulus mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Lee.
Ia melanjutkan, tahun ini menandai 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik Korea Selatan dan Jepang, dan keduanya diharapkan akan mendorong pertukaran bilateral yang lebih aktif, termasuk di tingkat masyarakat.