Para calon presiden Korea Selatan mengintensifkan upaya terakhir mereka untuk menggalang dukungan pemilih pada Minggu (01/06), dua hari menjelang hari pemilihan presiden.
Capres Partai Demokrat Korea (DP), Lee Jae-myung meminta masyarakat memberinya kesempatan untuk menjadi presiden bagi semua kalangan dalam kampanye di kampung halamannya, kota Andong, Provinsi Gyeongsang Utara.
Saat berkampanye di kota Busan, Lee berjanji akan membentuk Bank Investasi Tenggara guna mendukung sektor industri di wilayah selatan, dari pada merelokasi Bank Pembangunan Korea ke kota pelabuhan tersebut.
Lee juga menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap “Sekolah Rhee Park” yang merupakan kelompok pendidikan konservatif, atas dugaan manipulasi opini daring. Ia menyebut praktik manipulasi komentar online sebagai ancaman terhadap tatanan demokrasi dan bentuk pemberontakan.
Capres Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Kim Moon-soo berkampanye di wilayah ibu kota pada hari Minggu.
Sambil menyampaikan permintaan maaf atas deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024, Kim menekankan integritas dan rekam jejaknya selama menjabat sebagai Gubernur Gyeonggi.
Kim mengkritik kebijakan kesejahteraan universal dan sikap anti-nuklir Lee, serta memperkuat serangan terhadap kontroversi yang melibatkan keluarga Lee.
Capres Partai Reformasi Baru, Lee Jun-seok berkampanye di daerah pemilihannya di kota Dongtan, Provinsi Gyeonggi. Ia mengajak pemilih untuk tidak mencoblos Lee dari DP, sekaligus menolak kemungkinan penyatuan pencalonan presiden dengan Kim dari PPP.