Satu unit tim internasional yang bertugas memantau penerapan sanksi PBB untuk Korea Utara telah merilis laporan pertamanya sejak beroperasi pada bulan Oktober tahun lalu.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (29/05), Tim Pemantau Sanksi Multilateral (MSMT) menuliskan secara rinci terkait semakin dalamnya hubungan militer antara Korea Utara dan Rusia, termasuk transfer senjata ilegal, transaksi keuangan, pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dan lain sebagainya.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak November 2024, Moskow juga telah mentransfer setidaknya satu kendaraan tempur kelas Pantsir ke Pyongyang sebagai imbalan dukungan Korea Utara dalam perang di Ukraina.
Laporan tersebut secara resmi mengonfirmasi untuk pertama kalinya jenis persenjataan yang diberikan Rusia kepada Korea Utara. Rusia juga telah memberikan umpan balik terhadap data uji coba rudal balistik Korea Utara, bahkan mendukung peningkatan kemampuan pemantau senjata tersebut.
Di dalam laporan tertulis, sejak bulan September 2023, Korea Utara telah memasok lebih dari 20 ribu kontainer berisi perlengkapan militer ke Rusia.
Sepanjang tahun 2024, Korea Utara juga dilaporkan telah mengirimkan hingga sembilan juta butir amunisi artileri dan ratusan peluncur roket ganda melalui kapal kargo berbendera Rusia.
Sebanyak 11 negara anggota MSMT, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, mengeluarkan pernyataan bersama dan mengecam pelanggaran terhadap resolusi sanksi PBB oleh Korea Utara dan Rusia.