Survei menunjukkan eksportir Korea Selatan memperkirakan penurunan ekspor hampir lima persen tahun ini akibat dampak kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan survei yang ditugaskan oleh Federasi Industri Korea (FKI) dan dilakukan oleh Mono Research, dari seribu perusahaan dengan penjualan terbesar Korea Selatan, sebanyak 150 perusahaan yang berorientasi ekspor memproyeksikan ekspor mereka turun rata-rata 4,9 persen tahun ini jika kebijakan tarif AS terus berlanjut.
Perusahaan di sektor barang elektronik dan listrik memperkirakan penurunan paling tajam, dengan rata-rata penurunan ekspor sebesar 8,3 persen. Sementara itu, perusahaan otomotif dan suku cadang memproyeksikan penurunan rata-rata sebesar 7,9 persen.
Namun, di tengah tekanan tarif AS, perusahaan galangan kapal justru memperkirakan ekspor ke AS naik rata-rata 10 persen. Perusahaan farmasi juga memproyeksikan kenaikan ekspor sebesar 1,6 persen.
Lebih dari 81 persen responden menyatakan kebijakan tarif AS akan berdampak negatif bagi dunia usaha di kedua negara. Sementara itu, 14,7 persen menyebut kebijakan tersebut akan merugikan perusahaan Korea Selatan tetapi menguntungkan perusahaan AS.