Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung Pada Kamis (22/05) mengunjungi Pulau Jeju untuk pertama kalinya selama masa kampanye resmi.
Lee Jae-myung mengatakan bahwa Pulau Jeju harus menjadi daerah terdepan dalam industri energi terbarukan dengan menekankan pentingnya energi angin.
Ia menilai sejarah Insiden Jeju 3 April dan Gerakan Demokrasi 18 Mei telah berperan dalam mencegah separuh dari darurat militer 3 Desember. Ia kemudian menekankan bahwa pemilu kali ini akan menjadi proses penyelesaian Jeju 3 April untuk ketiga kalinya.
Ia juga memaparkan rencana konkret dari janji kampanye utamanya yaitu 'Masyarakat Dasar'. Di antaranya adalah pendirian Komite Masyarakat Dasar sebagai lembaga khusus, serta program Tabungan Masa Depan Pemuda dan sistem perawatan dasar.
Pada sore harinya, ia melanjutkan kampanye ke Yangsan, Gyeongsang Selatan dan akan mengunjungi Desa Bongha di Gimhae, Gyeongsang Selatan untuk menghadiri upacara peringatan 16 tahun wafatnya mantan Presiden Roh Moo-hyun.
Sementara itu, kandidat presiden dari Partai Kekuatan Rakyat, Kim Moon-soo, tetap berada di wilayah metropolitan untuk hari keempat, bertemu dengan kalangan pebisnis, medis, dan pertanian.
Ia juga mengumumkan janji reformasi politik, seperti mempersingkat masa jabatan presiden menjadi tiga tahun, mengurangi jumlah anggota parlemen sebesar 10%, serta menunjuk pengawas khusus yang direkomendasikan oleh partai oposisi. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi dengan menunjuk lebih dari sepertiga anggota kabinet dari kalangan usia 40 tahun ke bawah.
Setelah berdiskusi mengenai kebijakan tarif dengan lima ketua organisasi ekonomi besar, pada sore hari ia bertemu dengan pengurus Asosiasi Dokter Korea untuk mencari solusi atas konflik antara dunia medis dan pemerintah.
Kandidat presiden dari Partai Reformasi Baru, Lee Jun-seok, mengadakan kampanye di Seoul dan Incheon pada Kamis (22/05).
Pada pagi hari, ia melakukan dialog dengan mantan Kapten Kapal Cheonan, Choi Won-il, dan membahas isu-isu veteran termasuk kesejahteraan tentara.
Pada sore hari, ia membahas isu-isu tarif dan perdagangan dalam dialog dengan Kamar Dagang Amerika Serikat di Korea.
Lee juga mengumumkan janji kampanye untuk menerapkan sistem gaji berbasis kinerja terhadap pejabat tinggi setingkat wakil menteri ke atas.