Hubungan antara Korea Utara dan Rusia yang kian dekat ternyata tidak membuat hubungan bilateral Korea Utara dan China menjadi renggang, setidaknya dalam bidang perdagangan.

Mengutip data dari Administrasi Umum Kepabeanan China (GAC), publikasi online spesialis Korea Utara asal Amerika, NK News melaporkan pada Senin (19/05) bahwa volume perdagangan antara Korea Utara dan China selama bulan April tercatat mencapai 222,1 juta dolar AS.

NK News menuturkan bahwa angka tersebut sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 238,1 juta dolar AS, namun meningkat sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

NK News menganalisis bahwa meningkatnya volume perdagangan antara kedua negara terutama disebabkan oleh lonjakan impor dari pihak Korea Utara. Pyongyang mengimpor barang senilai 186,4 juta dolar AS dari China selama bulan April, sementara nilai ekspornya ke China pada periode yang sama tercatat sebesar 35,7 juta dolar AS.

Sebelumnya, banyak pengamat memperkirakan hubungan kedua negara berpotensi menjadi renggang seiring semakin eratnya hubungan antara Pyongyang dengan Moskow, setelah keterlibatan militer Korea Utara dalam perang di Ukraina. Namun hal tersebut tidak memberikan dampak nyata terhadap perdagangan Korea Utara dengan China. 

Terlebih lagi, tren pertumbuhan lebih dari 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi sinyal bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara pun tetap solid. Hal ini berbeda dengan prediksi sejumlah pakar keamanan. Ternyata Beijing tetap menunjukkan dukungannya terhadap Korea Utara di panggung internasional.