SK Telecom (SKT) membentuk komite yang terdiri dari lima pakar eksternal sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan kepercayaan pelanggan setelah insiden peretasan yang menyebabkan kebocoran data bulan lalu.
Menurut pernyataan SKT pada Minggu (18/05), komite yang dipimpin oleh mantan Ketua Korea Productivity Center, Ahn Wan-gi tersebut telah menggelar pertemuan perdana pada Sabtu (17/05) lalu. Dalam pertemuan tersebut, para anggota sepakat untuk membentuk saluran komunikasi guna membangun kepercayaan dan pemahaman publik terkait insiden kebocoran data tersebut.
Komite ini akan bersidang setiap dua minggu dan bertugas memberikan saran kepada SKT terkait langkah-langkah mendesak serta merekomendasikan peta jalan jangka menengah hingga panjang untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.
Namun, komite ini tidak akan secara langsung menangani masalah terkait biaya yang dibebankan kepada pelanggan yang membatalkan kontrak akibat insiden tersebut. SKT menyatakan fokusnya adalah menyampaikan kekhawatiran para pengguna.
Sementara itu, mulai Senin (19/05) ini SKT berencana memberikan penjelasan mengenai layanan perlindungan SIM kepada pelanggan lanjut usia dan mereka yang berada di daerah terpencil, serta menyediakan dukungan untuk penggantian kartu SIM.