Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP).
Dalam pesan yang diunggah di media sosial pada Sabtu (18/05), Yoon menyatakan bahwa ia kini akan mengabdi kepada negara dari luar partai, sambil menegaskan kembali komitmennya untuk membela kebebasan dan kedaulatan nasional.
Ia juga menyerukan kepada para pendukungnya untuk bersatu mendukung calon presiden dari partai tersebut, Kim Moon-soo.
Yoon menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur bertujuan untuk mengamankan kemenangan dalam pilpres 3 Juni serta melindungi demokrasi liberal.
Ia menambahkan bahwa meskipun tidak lagi menjadi bagian dari partai, ia akan tetap bertindak dengan rasa tanggung jawab yang kuat dalam membela kebebasan dan kedaulatan.
Sebelumnya, Ketua Komite Darurat PPP yang baru diangkat, Kim Yong-tae secara terbuka meminta pengunduran diri Yoon dalam pidato perdananya.
Capres Kim Moon-soo sebelumnya menyatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Yoon sendiri.
Menanggapi keputusan Yoon, PPP menyebutnya sebagai titik balik penting yang akan membawa pada persatuan dan reformasi yang lebih besar dalam partai, dua hal yang dinilai krusial untuk memenangkan pemilu mendatang.
Sementara itu, Partai Demokrat Korea (DP) mengutuk langkah tersebut dan menyebutnya sebagai sandiwara politik yang dibuat-buat, untuk memalsukan perpecahan antara seorang pemimpin kudeta dan kandidat sayap kanan ekstrem. Partai tersebut menambahkan bahwa tidak ada orang yang akan tertipu oleh aksi pengunduran diri yang direkayasa ini.
Partai Reformasi Baru juga mengkritik pengunduran diri Yoon dengan menyebut hal tersebut bukanlah pengunduran diri yang tulus, melainkan pelarian politik serta sebuah pukulan lain terhadap nilai-nilai demokrasi.