Pemerintah Korea Selatan merilis langkah-langkah komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risiko kerugian akibat banjir. Apalagi di prediksi bahwa musim panas tahun ini akan kembali disertai hujan deras akibat dampak perubahan iklim.
Kebijakan penanggulangan banjir yang diumumkan pemerintah pada Rabu (14/05) menitikberatkan pada deteksi risiko banjir yang lebih cepat dan menyebarkan informasi tersebut secara lebih luas. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah menyatakan akan secara aktif memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI).
Sebagai langkah pertama, mulai musim panas tahun ini, pemerintah akan menguji coba penerapan 'model virtual bendungan-sungai' yang merepresentasikan kondisi pelepasan air dari bendungan dan curah hujan dalam ruang tiga dimensi melalui simulasi.
Berdasarkan hasil simulasi tersebut, pemerintah akan memprediksi potensi banjir dan menentukan volume pelepasan air dari bendungan.
Selain itu, pemerintah berencana mengganti lebih dari seribu unit dari total sekitar 2.700 CCTV yang terpasang di sekitar sungai di seluruh negeri dengan CCTV berbasis AI. Langkah ini bertujuan untuk secara otomatis mendeteksi keberadaan orang dan kendaraan di sekitar sungai guna mempercepat proses evakuasi.
Pemerintah juga berencana memperluas pengiriman pesan untuk memberikan perlindungan dan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi bencana. Selain itu, untuk menghadapi musim hujan, pemerintah memutuskan untuk memperluas cakupan pengiriman pesan darurat hujan lebat yang sebelumnya hanya diterapkan di kawasan metropolitan, menjadi skala nasional.