SK Telecom (SKT) menyatakan hari Selasa (13/05) bahwa 23 ribu orang pelanggan telah menggunakan layanan 'reset kartu SIM' pada hari Senin (12/05) lalu.
Menurut SKT, 20 persen pelanggan yang telah melakukan reservasi untuk 'penggantian kartu SIM' memilih layanan 'reset kartu SIM' pada hari pertama pelaksanaan layanan tersebut.
SKT menampilkan layanan 'reset kartu SIM' sebagai langkah alternatif untuk mencegah kloning data pengguna melalui perubahan informasi kartu SIM.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa proses berlangganan dengan 'layanan perlindungan kartu SIM' bisa digunakan bersama dengan layanan roaming luar negeri. Hal ini dipastikan akan diselesaikan sampai tanggal 15 Mei mendatang.
Sementara itu, 120 ribu pelanggan telah menyelesaikan penggantian kartu SIM, namun masih ada 7,14 juta unit reservasi yang belum diselesaikan.
Sehubungan dengan penggantian kartu SIM, SKT menyatakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan proses penggantian kartu SIM sampai akhir bulan Juni mendatang.
SKT menambahkan bahwa pihaknya melakukan upgrade terhadap fitur layanan perlindungan kartu SIM, dan juga berupaya untuk mempercepat penambahan pasokan kartu SIM.
Selain membahas mengenai kartu SIM, pihak SKT juga sedang merundingkan mengenai pembukaan kembali layanan pelanggan baru di kantor operator SKT.