Provider telekomunikasi terkemuka Korea Selatan, SK Telecom (SKT) mengumumkan akan memperkenalkan layanan format kartu SIM pada hari Senin (12/05) untuk mengatasi masalah keamanan menyusul insiden peretasan yang menyebabkan kebocoran informasi kartu SIM pengguna.
SKT membuat pengumuman tersebut pada hari Minggu (11/05) di tengah kekurangan chip pengganti, sembari menjelaskan bahwa metode tersebut mencegah kloning kartu SIM ilegal dengan memodifikasi data tertentu dari kartu SIM tanpa memerlukan penggantian kartu SIM.
Menurut SKT, mengubah data tertentu dapat memastikan bahwa bahkan jika seseorang memperoleh informasi kartu SIM yang bocor dan mencoba untuk mengkloning, akses terhadap sistem tetap diblokir.
SKT menekankan bahwa format SIM akan memiliki efek yang sama seperti penggantian fisik sambil meminimalkan ketidaknyamanan seperti konfigurasi ulang aplikasi dan pencadangan data.
Hingga pukul 12 malam pada hari Minggu (11/05), sebanyak 1,43 juta orang pelanggan telah mengganti kartu SIM mereka, sementara 7,22 juta orang masih dalam antrean setelah melakukan reservasi.