Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) kembali melakukan penggeledahan di Kantor Sekretariat Presiden dan Dewan Keamanan Nasional selama dua hari berturut-turut terkait dugaan intervensi dalam kasus kematian seorang marinir.
Pada Kamis (08/05) pukul 10:30 waktu setempat, CIO mengumumkan bahwa mereka melanjutkan penggeledahan yang sempat dihentikan kemarin karena belum tercapainya kesepakatan dengan pihak Kantor Kepresidenan.
CIO dilaporkan tengah berusaha memperoleh dokumen rapat dan catatan akses yang dapat mengonfirmasi adanya 'kemarahan VIP' terkait kasus dugaan intervensi penyidikan atas kematian seorang marinir.
Saat itu, Menteri Pertahanan, Lee Jong-seop dikabarkan telah menerima dan menyetujui laporan hasil penyelidikan, kemudian tiba-tiba membatalkannya keesokan harinya.
Isi utama dari klaim 'kemarahan VIP' yang diajukan oleh Kolonel Park Jeong-hoon, penyidik awal kasus itu, adalah bahwa mantan Presiden Yoon Suk Yeol marah setelah menerima laporan hasil penyidikan sehingga menyebabkan intervensi dari Kantor Presiden dan Kementerian Pertahanan.
Dalam surat perintah penggeledahan, CIO mencantumkan mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan mantan Menteri Pertahanan Lee Jong-seop sebagai tersangka atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penghambatan pelaksanaan tugas.
CIO yang telah kembali melanjutkan penyelidikan baru-baru ini berencana memanggil kembali mantan Komandan Divisi Lim Sung-geun pada tanggal 9 Mei untuk melakukan analisis forensik terhadap ponselnya.